Sharing Informasi KSA oleh BPPT

Berbeda dengan dua kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebelumnya yang mengangkat tema kemiskinan, PKL Tahun Akademik 2018/2019 difokuskan pada penelitian terkait pertanian dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). Metode tersebut adalah metode baru yang diterapkan oleh BPS mulai tahun 2018 dalam rangka mengestimasi luas panen untuk menggantikan metode sebelumnya yang dirasa sudah tidak relevan lagi. Dengan demikian, Tim PKL Politeknik Statistika (Polstat) STIS perlu mengkaji lebih dalam mengenai sejarah KSA, tahapan survei berbasis KSA, hingga pelaporan hasil survei.
Dalam rangka persiapan tersebut, Tim PKL Polstat STIS melakukan pertemuan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) selaku pengembang metode KSA pada Kamis (29/11). Pertemuan yang diselenggarakan di Ruang Rapat Senat Polstat STIS tersebut dihadiri oleh Tim KSA-BPPT yakni Ir. Heri Sadmono, M.Sc., Ir. Lena Sumargana, M.T., serta Ir. Swasetyo Yulianto. Tim tersebut memberikan penjelasan rinci tentang KSA kepada Tim PKL Polstat STIS yang terdiri dari perwakilan dosen dan mahasiswa.
Heri Sadmono menjelaskan bahwa KSA telah melewati beberapa tahap pengembangan sejak awal 1990-an, mulai dari penggunaan satelit berbasis optic, radar, hingga akhirnya pengembangan KSA berbasis pengamatan titik. Lena Sumargana menambahkan bahwa roadmap uji implementasi KSA telah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Pada tahun 2015, uji coba dilakukan di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Garut yang menghasilkan estimasi luas panen hingga tingkat kecamatan. Selanjutnya pada tahun 2016 uji coba direncanakan akan diperluas dengan cakupan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Namun karena satu dan lain hal kegiatan tersebut batal dilaksanakan. Uji coba kembali dilanjutkan pada tahun 2017 dengan cakupan wilayah seluruh provinsi di Pulau Jawa kecuali Provinsi DKI Jakarta. Hingga akhirnya pada tahun 2018 berdasarkan surat resmi dari Kantor Staf Kepresidenan, KSA ditetapkan sebagai metode untuk mengukur luas panen yang berlaku nasional (diterapkan di seluruh povinsi di Indonesia). Selain itu Lena Sumargana juga menjelaskan teknis tahapan pelaksanaan survei luas panen dengan metode KSA, termasuk di dalamnya memperkenalkan fase tumbuh padi yang harus diidentifikasikan oleh para petugas lapangan. Pada paparan selanjutnya, Swasetyo Yulianto menjelaskan aplikasi dan teknis perekaman data bagi para petugas lapangan, prosedur pengiriman data, hingga penghitungan hasil pengamatan.
Dengan pembekalan yang diberikan oleh Tim KSA-BPPT, diharapkan dapat menambah wawasan Tim PKL Polstat STIS hingga mampu mempersiapkan PKL dengan lebih matang. Selain itu, diharapkan PKL yang direncanakan akan diselenggarakan di Provinsi Bali ini tidak hanya sekedar mengaplikasikan teknik yang sudah diterapkan saja, namun mampu membuat terobosan baru untuk menghasilkan estimasi luas panen berbasis KSA yang lebih baik di masa depan.
Berita Terkait

FGD Bersama Panja RUU Statistik Peran Mahasiswa dalam Penguatan Sistem Statistik Nasional
Pada Sabtu (12/7), telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Statistik yang baru. Sebelum kegiata...

Pelatihan Eksekutif terkait Mobile Positioning Data (MPD) untuk Official Statistics
Jakarta, 9 Juli 2025 – Di era transformasi digital yang berlangsung cepat, kebutuhan akan sumber data baru yang lebih cepat, akurat, dan relevan me...

KPK Gelar Kick Off Meeting Implementasi Pendidikan Antikorupsi di PTKL
Jakarta, 17 Maret 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Kick Off Meeting Implementasi Pendidikan Antikorupsi (PAK) di lingkungan Perguru...

Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin dan Politeknik Statistika STIS Jalin Kerja Sama Strategis untuk Pengembangan SDM
Jakarta, 18 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Tapin, Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin menan...