Menjadi mahasiswa perguruan tinggi kedinasan tentunya harus memiliki kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Hal ini sejalan dengan upaya kampus Politeknik Statistika (Polstat) STIS yang mengadakan berbagai kegiatan pengembangan jiwa kepemimpinan bagi para mahasiswanya. Beberapa waktu lalu, terdapat tiga kegiatan terkait kedisiplinan dan kepemimpinan yang masing-masing diadakan oleh Senat Mahasiswa (Sema), Satuan Penegak Disiplin (SPD), serta Resimen Mahasiswa (Menwa) Batalyon Statistika.

Kegiatan pertama yakni Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Tingkat Menengah dilaksanakan pada Jumat (31/11) hingga Minggu (2/12). Acara yang dilangsungkan di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Bogor ini diikuti oleh sebanyak 45 mahasiswa yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), pengurus Sema, ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Bidang dalam UKM, serta peserta jalur independen. Selama mengikuti kegiatan tersebut, para peserta LDK dihadapkan pada berbagai kegiatan pengembangan jiwa kepemimpinan dan kerja sama tim, seperti latihan baris-berbaris, bina fisik, caraka malam, serta outbond. Tidak hanya itu, mereka juga dibekali berbagai materi tentang kepemimpinan, komunikasi, serta manajemen penyelesaian masalah. Materi tersebut diringkas menjadi tujuh kuliah umum yang diisi oleh dosen Polstat STIS serta guru militer dari Pusdikzi. Menurut Muhammad Qadri, salah satu peserta LDK, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Pasalnya, selain mendapat ilmu tentang kepemimpinan, para peserta juga mendapat pengalaman langsung dilatih oleh para TNI.

Selaras dengan kegiatan LDK Tingkat Menengah, kegiatan kedua yakni pelatihan SPD juga diadakan untuk meningkatkan jiwa kedisiplinan dan kepemimpinan mahasiwa. Bedanya, kegiatan ini hanya diikuti oleh anggota SPD angkatan 60 serta dengan tujuan khusus agar anggota SPD dapat meningkatkan kualitasnya sebagai role-model kedisiplinan, baik dari segi norma, mental, waktu, dan pemakaian pakaian dinas. Kegiatan yang juga dilaksanakan bersamaan dengan LDK ini bertempat di Skadron Pendidikan 505 Wingdikum Halim Perdanakusuma. Tak jauh berbeda, pelatihan ini juga diisi oleh rangkaian kegiatan pengembangan kedisiplinan dan kepemimpinan, seperti Peraturan Baris Berbaris (PBB), Cara Memberikan Instruksi (CMI), dan materi-materi kedisiplinan yang mencakup kode etik mahasiswa Polstat STIS, wawasan kebangsaan, keprotokoleran, serta materi terkait internal SPD.

Kegiatan ketiga adalah kegiatan tahunan yang diadakan oleh Menwa, yakni Pendidikan Dasar Menwa. Sama seperti kegiatan LDK, kegiatan ini dilaksanakan di Skadron Pendidikan 505 Wingdikum Halim Perdanakusuma namun berlangsung lebih lama yakni sejak Rabu (29/11) hingga Selasa (4/12) lalu. Pendidikan Dasar Menwa atau yang lebih dikenal Diksar Menwa ini merupakan pendidikan yang harus ditempuh oleh calon anggota Menwa Batalyon Statistika sebelum pada akhirnya resmi dilantik menjadi anggota Menwa. Rangkaian aktivitas yang dilakukan adalah latihan PBB, materi survival, outbond, mountaineering, serta alarm stealing untuk melihat kesigapan dan kesiapan calon anggota Menwa angkatan dua belas. Pengisi materi pada kegiatan ini antara lain satuan tugas Diksar Menwa Batalyon Statistika, Komandan Menwa Jayakarta, serta pelatih dari TNI.

“Mengembangkan jiwa kepemimpinan tentunya sangat penting karena pada hakikatnya semua manusia dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan seperti ini, seseorang akan siap dan terlatih kapan pun ia mendapat amanah sebagai pemimpin” tutur Ahmad Arif Firmansyah, anggota Menwa Batalyon Statistika.